CARA TEPAT MENDUKUNG ANAK MERAIH CITA-CITA

Setiap orang tua menginginkan agar anaknya berhasil meraih impian dan cita-cita. Dan ada peran penting dari orang tua sebagai support system bagi anak. Ayo antarkan buah hati Anda ke gerbang cita-citanya dengan melakukan beberapa hal seperti ini : 

Temani anak berjuang
Anak Anda mungkin pernah merasa ingin menyerah pada hal-hal yang sedang dilakukannya. Misalnya, “Menghitung menggunakan sempoa ini ternyata sulit!” Atau ia mengatakan, “Aku ini payah kalau berenang.”

Untuk mencegah anak berkesimpulan seperti itu, Anda perlu mengubah perspektifnya. Cobalah bingkai ulang pemikirannya menjadi lebih positif dengan mengatakan hal berikut, “Sekarang kamu belum bisa mengerjakannya, tapi nanti pasti bisa.” Atau, “Semua olahraga baru memang sulit dipelajari pada awalnya.”

Dan, biarkan anak tahu bahwa bukan dia satu-satunya yang frustasi, karena teman-temannya yang lain pasti mengalami hal ini juga. Agar ia tetap optimis, Anda boleh membantunya mengingat kembali tentang keberhasilannya yang lalu, misalnya, “Ingat, kan, dulu kamu sama sekali tidak bisa berenang, Tapi lihat sekarang, kamu mahir berenang seperti ikan.”
 
Tetaplah Bersikap Realistis
Saat anak sedang sedih, Anda mungkin begitu ingin menghibur anak dengan kata-kata yang manis dan bisa membuat anak kembali ceria. Misal ketika anak baru saja merusakkan mainannya secara tidak sengaja, Anda mungkin ingin berkata “Tenang, nanti dibelikan lagi sama papa mainan yang baru.”

Padahal, bisa jadi kata-kata yang Anda ucapkan itu mengandung harapan palsu. Tahan diri Anda, Ma. Lebih baik Anda katakan pada anak, “Ya, Mama tahu kamu tidak sengaja menjatuhkannya. Sekarang mainan kamu rusak, ya memang itulah risikonya kalau kita tidak hati-hati.”

Ironisnya, meyakinkan anak bahwa segalanya akan baik-baik saja justru malah akan membawa dampak yang sebaliknya. Rasa optimis yang sesungguhnya membutuhkan pemikiran yang realistis, tak sekadar pemikiran yang positif.
 
Memberi contoh
Orang tua merupakan sosok yang ditemui anak setiap hari di rumah. Sikap dan sifat anak kebanyakan merupakan cerminan dari orang tuanya. Itu sebabnya, orang tua harus menunjukkan sikap optimis di depan anak-anaknya, agar anak bisa meniru dan memiliki rasa percaya diri. Jadilah orang tua yang patut dicontoh oleh anak.

Dan yang paling penting, bentuklah lingkungan yang memungkinkan anak Anda dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri.

Tunggu sebelum beraksi
Ketika melihat anak Anda diejek, apa reaksi Anda? Apakah Anda akan langsung mendatangi anak yang mengejek dan membela anak Anda? Tak perlu, Ma. Tak perlu terlalu sering membantu anak dalam memecahkan suatu masalah yang sedang ia hadapi.

Yang perlu Anda lakukan adalah mengatakan pada anak bahwa Anda percaya ia mampu menyelesaikan sendiri masalahnya. Setelah Anda mengatakan hal ini, sangat mungkin anak akan merasa lebih berani membela dirinya sendiri ketika ia diejek oleh temannya. “Aku tidak seperti yang kamu katakan!”

Atau ketika anak Anda mengikuti CMA Mental Arithmetic Competition, dan mereka mengalami kesulitan dalam menjawab setiap butir soal yang dipertanyakan. Anda hanya perlu melihatnya dari jauh, dan percayakan pada anak Anda jika dia bisa menjawab setiap butir soal yang ditanyakan oleh pemimpin lomba.

Membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan Anda akan meningkatkan rasa bangga atas pencapaiannya, serta membuatnya lebih optimis mengenai apa yang bisa dilakukannya di masa mendatang.